Friday, September 9, 2011

Pelajaran dari Biji Kopi



Suatu hari, seorang perempuan muda datang kepada ibunya, berkeluh kesah tentang kehidupan yang penuh masalah. Baru selesai satu masalah, datang lagi masalah lainnya. Ibunya mendengarkan dengan seksama, lalu mengajak putrinya ke dapur.

Ia lalu mengeluarkan 3 buah panci. Mengisinya dengan air dan mendidihkannya. Sesudah itu, ia mengambil sebatang wortel, sebutir telur dan bubuk kopi, lalu dimasukkan ke dalam masing-masing panci, merebus semuanya sampai matang tanpa berkata sepatah pun.

Sesudah matang, telur dan wortel diletakkan di piring. Air kopi dituang ke dalam cangkir. Ia lalu menyuruh putrinya mendekat dan berkata, “Coba katakan apa yang kamu lihat!”
“Wortel, telur, dan kopi, “jawab putrinya.
Ia lalu menyuruh anaknya menekan wortel, mengupas telur dan memperhatikan telur itu. Sesudah itu, ia menyuruh anaknya minum kopi. Dengan rasa heran lalu si anak lalu bertanya, “Apa maksud dari semua ini?”


Ibunya lalu menjelaskan, ketiga benda itu menghadapi “kemalangan” yang sama : air mendidih. Tapi masing-masing memberikan reaksi yang berbeda. Wortel yang keras dan kuat menjadi empuk dan lemah. Telur rapuh dengan kulit tipis yang melindungi isinya yang cair, sesudah terkena air panas, kulitnya tetap rapuh, tapi isinya menjadi keras. Yang unik adalah bubuk kopi. Ketika dimasukkan ke dalam air mendidih, bubuk kopi justru mengubah warna air itu, sedangkan bentuknya sendiri tetap sama.

Di dalam hidup ini, kesulitan dan kemalangan bisa terjadi kapan saja. Yang paling penting adalah apa yang terjadi di dalam diri kita. Jika menghadapi masalah, bagaimana reaksi kita? Apakah kita menjadi lemah dan kehilangan kekuatan kita?

Apakah kita mempunyai semangat yang cair tapi setelah mengalami suatu kesulitan, kita menjadi keras? Apakah dari luar kita tetap sama, tapi di dalam hati kita menjadi pahit dan keras dengan semangat yang kaku dan hati yang beku? Atau kita seperti kopi, yang justru mengubah air panas yang mendatangkan “kemalangan” baginya. Ketika air mendidih dan menjadi panas, kopi melepaskan aroma dan rasa. Jika kita menjadi kopi, saat kesulitan dan kemalangan menerpa, kita menjadi lebih baik dan mengubah situasi di sekitar kita menjadi lebih baik juga. Kita bisa memilih, ingin menjadi wortel, telur atau kopi….?

No comments:

Post a Comment